Rabu, 23 Mei 2012

tips

Cara Lain Mengatasi Kegemukan Masalah kegemukan atau obesitas terus menjadi bahan kajian ilmiah. Tapi, ada makanan tradisonil yang mampu menurunkan berat badan dengan cepat dan tanpa efek sampingan sampingan. Yaitu, touchi. Bermula dari temuan seorang ahli gizi yang meneliti sejenis protein dari kacang-kacangan. Protein itu telah berhasil diisolasi dan diberi nama phaseolamin. Protein ini diketahui mampu mengikat dan menghambat kerja enzim amilase sehingga pemecahan pati (karbohidrat) menjadi komponen yang lebih kecil dapat ditekan. Temuan penting ini menjadi perhatian ahli gizi, terutama dikaitkan dengan dampaknya terhadap kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Dalam Journal of Nutrition (2001) peneliti Jepang tertarik untuk mengamati touchi, yaitu makanan tradisional yang telah dikonsumsi sejak lama oleh masyarakat China. Touchi dibuat dari kedelai yang difermentasi dengan mikro-organisme Aspergillus sp. Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa touchi mampu menghambat kerja enzim glukosidase. Enzim ini bertanggung jawab dalam pemecahan glukosa pada tahap akhir di usus halus. Ketika seseorang mengkonsumsi pangan sumber karbohidrat seperti nasi, jagung, umbiumbian, dan sagu, maka proses pencernaannya diawali di mulut. Air liur atau Saliva adalah enzim pertama di mulut yang memulai kerjanya memecah karbohidrat. Enzim berikutnya yang membantu adalah amilase yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas. Hasil dari kerja enzim ini terbentuklah karbohidrat yang lebih sederhana, yaitu oligosakarida dan disakarida. Maltosa dan sukrosa (disakarida) akan memasuki saluran cerna berikutnya dan dipecah oleh enzim glukosidase menjadi monosakarida (glukosa dan fruktosa) untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Dengan kemampuannya menghambat aktivitas glukosidae, maka ekstrak touchi akan mengurangi laju pencernaan dan penyerapan maltosa dan sukrosa di usus halus sehingga glukosa darah dan insulin juga tak bakal melonjak tinggi. Mekanisme kontrol terhadap gula darah sebagaimana ditunjukkan oleh ekstrak touchi ini telah dibuktikan pada hewan percobaan maupun pada manusia, dan menjadi salah satu alternatif dari upaya terapeutik bagi orang-orang dengan kadar gula abnormal. Kombinasi ekstrak dari kidney beans dan kedelai akan menghasilkan carbohydrate blocker yang lebih efisien karena komponen ini melakukan penghambatan pemecahan karbohidrat pada dua fase, yaitu fase pemecahan polisakarida menjadi disakarida dan fase disakarida menjadi monosakarida. Dengan mengurangi laju pemecahan karbohidrat, maka seseorang akan lebih lama merasa kenyang dan tidak tergoda untuk makan atau ngemil dalam rentang waktu yang pendek. Kemampuan carbohydrate blocker untuk mencegah naiknya kadar insulin dapat berdampak positif bagi kesehatan. Sebagaimana diketahui bahwa deposisi lemak tubuh lebih mudah terjadi dengan adanya insulin. Insulin sesungguhnya juga akan mengurangi kemampuan tubuh untuk memetabolisme lemak sehingga lemak menjadi kurang tercerna dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar